Dampak Sampah

A. Pencemaran Udara
Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak langsung bagi penduduk kota terutama daerah di sekitar tempat penumpukan. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit, gangguan pernafasan serta dapat mengganggu kesehatan manusia dan mengganggu estetika lingkungan, karena terkontaminasinya pemandangan oleh tumpukan sampah dan bau busuk yang menyengat hidung, sedangkan dampak tidak langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai.
Sebuah penelitian menyimpulkan, sampah memang menjadi salah satu penyumbang gas rumah kaca. Maka dari itu, pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) harus diperhatikan. Sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik. Proses itu menghasilkan gas metana (CH4). Sampah yang dibakar juga akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2). Gas CH4mempunyai kekuatan merusak 20 kali lipat dari gas CO2.
Gas metana (CH4) terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh bakteri metana atau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahan organik sehingga terbentuk gas metana (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Sebetulnya di tempat-tempat tertentu proses ini terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bencana longsor yang terjadi di TPA tersebut terjadi karena adanya akumulasi panas dalam tumpukan sampah yang pada akhirnya menimbulkan ledakan yang sangat hebat. Karena ledakan inilah maka sampah-sampah tersebut longsor dan menimbun puluhan rumah disekitarnya. (Rahmadani, 2010).
Jangan Membakar Sampah!
Membakar sampah merupakan kegiatan yang mempunyai peranan terjadinya pencemaran udara. Proses pembakaran sampah walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat pencemar di udara terutama debu dan hidrokarbon. Zat pencemar tersebut, tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan pemicu kanker (karsinogenik).

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab III, Pasal 7, Ayat 1 mengatakan : Setiap orang yang menjalankan suatu bidang usaha wajib memelihara kelestarian kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan. Yang dimaksudkan dengan `bidang usaha” tidak harus selalu orang yang menjalankan usaha industri, karena sebuah rumah tangga sudah termasuk ke dalam kategori sebuah usaha rumah tangga.
Untuk menanggulangi sampah plastik, beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi, proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin, maka akan rentan terhadap berbagai penyakit diantaranya kanker, gangguan system syaraf, hepatitis, pembengkakan hati dan gejala depresi.
Sebagai gambaran pembakaran 1 ton sampah akan menghasilkan 30 kg gas karbon monoksida (CO), gas tersebut jika dihirup akan berikatan sangat kuat dengan haemoglobin darah sehingga dapat menyebabkan tubuh orang yang menghirup akan kekurangan oksigen (O2) dan menimbulkan kematian. Pembakaran sampah organik juga akan menghasilkan gas metana. Membakar potongan kayu akan menghasilkan senyawa formaldehyde yang mengakibatkan kanker. Sampah organik yang masih agak basah seperti daun, ranting, batang, sisa sayuran atau buah jika dibakar tidak akan semua terbakar dan akan menghasilkan partikel-partikel padat yang dapat beterbangan. Satu ton sampah organik akan menghasilkan 9 kg partikel padat yang mengandung senyawa hidrokarbon berbahaya.(Plazainformasi, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
B.    Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air akibat adanya kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Indikator tanda bahwa air telah tercemar jika ada perubahan atau tanda pencemaran yang dapat diamati secara fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik, air sudah tercemar jika ada perubahan warna, rasa dan bau. Secara kimia, jika adanya perubahan suhu, pH, kandungan oksigen terlarut yang berkurang, kandungan bahan kimia, dll. Sedangkan secara biologi dapat dianalisa dengan melihat adanya bakteri patogen.
Rendahnya tingkat pelayanan umum terhadap sampah yang menyebabkan pencemaran udara dan air meningkat. Hanya 40% sampah penduduk yang dapat dilayani, sisanya dibakar/dibuang di badan air atau lahan terbuka. Sampah yang dibuang di badan air dapat menyebabkan penyumbatan aliran air sehingga jika terjadi hujan akan banjir. (Surtikanti, 2009).
Menurut penelitian yang dilakukan Marsaulina (2012) bahwa tumpukan sampah dapat mengganggu/mencemari dikarenakan adanya air sampah (lindi), menimbulkan bau dan estetika. Air yang berasal dari sampah merupakan bahan pencemar yang berpotensial mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia. Air dapat merembes ke dalam tanah ataupun mengalir di permukaan tanah dan bermuara pada aliran air sungai. Jadi air lindi merupakan hasil sampingan dari pengolahan sampah yang berupa rembesan dari timbunan sampah yang banyak di TPA, sehingga air lindi perlu pengelolaan terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan/sungai dan menyebabkan pencemaran yang berdampak buruk pada makhluk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Marsaulina. (2012). Pengaruh Air Lindi Terhadap Pembuangan Akhir Sampah. Repository USU. [online].http:// repository.usu.ac.id [7 Mei 2012]
Surtikanti, Hertien K. (2009). Biologi Lingkungan. Cetakan pertama. Prisma Press Prodaktama. Bandung
C. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga. Pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik, misalnya dari kegiatan rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah organik lebih menguntungkan karena lebih mudah terdegradasi oleh mikroorganisme dan menyatu kembali dengan alam. Sedangkan sampah anorganik seperti sampah plastik dan berbagai jenis botol, kaleng, dll merupakan sampah yang sukar sekali mengalami degradasi sehingga menimbulkan penumpukan dan pencemaran. (Surtikanti, 2009).
Timbunan sampah akan menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Surtikanti, Hertien.K. (2009).Biologi Lingkungan. Cetakan Pertama. Prisma Press Prodaktama. Bandung.
__________. (2009). Pencemaran Tanah. [Online]. Tersedia :http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/304-pencemaran-tanah [ 25 April 2012]
S O A L
1.  Menurutmu apa akibat membakar sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan?

2. Bagaimana menurutmu untuk mengendalikan pencemaran air?

3. Bagaimana menganggulangi pencemaran tanah oleh sampah?

27 comments on “Dampak Sampah

  1. 1. Membakar sampah di tempat terbuka maka akan mengakibatkan batuk dan menimbulkan penyakit mata, dan kita tidak boleh membakar sampah karena akan menyebabkan pencemaran udara
    2. Tidak membuang sampah kesungai
    3. Sampah merupakan ancaman karena banyaknya sampah yang tidak dapat dihancurkan maka lingkungan menjadi tercemar

  2. 1.membakar sampah dapat menimbulkan asap tebal sehingga udara dapat tercemar dan menyebabkan sesak napas
    2. sampah tidak dibuang kesungai
    Sampah anorganik dapat merusak lingkungan dan juga dapat dibuat kerajinan tangan

  3. 1.Sampah yang dibakar dapat menyebabkan tercemarnya udara dan manusia akan mengalami gangguan pernafasan
    2.sampah tidak langsung dibuang ke selokan-selokan atau sungai
    3. Sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan

  4. 1.Membakar sampah dapat mengakibatkan pencemaran udara dan jika sampah organic dibakar akan menimbulkan partikel-partikel padat yang beterbangan
    2. Sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam tetapi bisa didaur ulang

  5. membakar sampah akan menyebabkan pencemaran udara dan menyebabkan gangguan pada pernafasan manusia seperti batuk, ispa dll

  6. 1.Menyebabkan pencemaran udara karena asap-asapnya sangt berbau menyengat
    2. tidak membuang kesungai
    3.Sampah anorganik tidak dapt diuraikan oleh alam jadi bisa mencemari lingkungan tetapi bisa dijadikan sebagai kerajinan tangan

  7. 1. Akan terjadi pencemaran udara dan jika dihirup akan menyebabkan penyakit
    2.harus diolah terlebih dahulu
    3.Sampah anorganik seperti plastic akan sulit terurai sehingga akan mencemari lingkungan dan juga bisa dijadikan kerajinan tangan

  8. dapat menyebabkan pencemaran udara karena jika membakar sampah dihalaman rumah akan mencemari udara disekitarnya

  9. 1. akan menyebabkan pencemaran udara seperti gangguan pernafasan pada manusia
    2. tidak membuang sampah secara sengaja kesungai atau selokan-selokan
    3. Sampah anorganik seperti botol-botol plastik, kaleng bekas dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat jadi akan mengurangi sampah

  10. 1. Pencemaran udara dan menyebabkan orang menjadi sesak napas
    3. Samaph anorganik lebih mudah didaur ulang supaya menjadi barang yang bermanpaat

  11. 1. Karena akan menyebabkan asapnya tercemar
    2. tidak membuang limbah ke selokan dan sungai
    3. Sampah dapat diolah menjadi barang yang berguna

  12. 1. pembakaran sampah bisa menyebabkan pencemaran udara
    2. Bisa menjadi peluang karena biar kita bisa mencoba mendaur ulang sampah biar sampah tidak membahayakan kesehatan manusia

  13. 1. Karena pembakaran sampah menimbulkan polusi dan tidak baik untuk pernafasan jika kita hirup
    2. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak bisa didaur ulang

  14. 1. Pembakaran sampah dapat menimbulkan sarang penyakit bagi tubuh kita
    2. Sampah dapat menjadi ancaman karena dapat merusak lingkungan
    Sampah dapat dijadikan peluang yaitu dengan menjadi barang yang bermanfaat

  15. 1. Pembakaran sampah yang dilakukan akan menyebabkan pencemaran udara karena bau asap
    2. Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang bermanfaat

  16. 1 akan menyebabkan pencemaran udara dan asapnya yang akan mengurangi kadar oksigen di udara
    3 . Sampah anorganik jika didaur ulang akan mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi

  17. 1. Karena pembakaran sampah dapat menyebabkan kabut asap
    2. sampah anorganik sangat mudah didaur ulang menjadi barang manfaat

  18. 1.Pembakaran sampah dapat menyebabkan pencemaran udaradan akan merusak alam dan sekitarnya
    2.Tidak membuang limbah kesungai
    3.Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang bermanfaat seperti membuat kerajinan tangan.

  19. 1. Pembakaran sampah dapat mengakibatkan pencemaran udara, jadi kita harus membakar sampah yang jauh dari pemukiman warga
    3. Sampah anorganik bisa didaur ulang dan dikreasikan menjadi kerajinan tangan, gantungan kunci, tempat pensil dan sebagainya

Tinggalkan Balasan ke Deranti S.D Batalkan balasan